Makna Ulang Tahun

July 26, 2017

Apa yang ada di benak kalian ketika bakal memasuki hari ulang tahun kalian? Entah 17, 18, bahkan 20 tahun? Dengan embel-embel "sweet" di depannya. Pastinya ada yang menanti-nanti hari spesial itu, berharap banyak ucapan doa, harapan dan apalah itu di pukul 00.00 tepat pergantian hari. Banyak juga yang ngarep dapet kado dari orang-orang spesial. Dulu, aku pernah mikir kayak gitu. Menganggap hari itu adalah hari yang sakral, akan penuh dengan kejutan. Aku berharap banget dapet surprise ulang tahun dari sahabat atau mereka yang sekedar temen bagiku. Dan aku akan sangat kecewa, ketika orang-orang yang aku harapkan nggak ngucapin. That was me, few years ago!


source: unsplash.com (@socialcut)

Tapi tidak untuk tahun ini. Seperlima abad sudah usiaku, dan aku udah nggak mikir childish kayak dulu lagi. That was just a day, like other days. Nothing special. Lha wong, aku juga belum ngehasilin karya apa-apa. Nggak ada yang perlu dibanggakan. Yang ada mah, aku kudunya mikir, sudah ngapain aja 20 tahun dikasih Allah hidup? Lebih banyak catetan malaikat raqib atau atid? Sudah baca berapa buku? Sudah hafal berapa ayat? Sudah ngasih apa ke ibu dan ayah?

Pastinya, semua itu masih kurang. Sangat kurang dan jauh dari kata sempurna. Maka, tahun ini, aku lebih banyak refleksi diri. Sudah sedekat apa aku dengan Rabbku, kalau shalat aja masih ngulur-ngulur waktu, kalau lagi futur nggak segera cari obatnya, kalau sama orang masih segen buat nyapa.

Satu hal lagi, yang jelas, aku harus sering inget mimpi-mimpiku yang dulu pernah ku utarakan sebelum jadi anak kuliahan. Harus ada reminder, entah berupa temen seperjuangan atau orang lain yang paham akan kondisiku. Kesibukan-kesibukan di dunia kampus, kadang membuatku lupa dengan mimpi-mimpi itu. Banyak harapan dari ibu, ayah, dan guru-guru SMA yang mereka taruh di dalam diriku.

Thanks for people who always support me. I couldn't say thanks. But, I hope, your wishes will not only be sent to me in my birthday. I hope you guys always mention me in your doa with your deepest feeling.

Sabtu, 15 Juli 2017.
Renungan di dalam kereta Surabaya-Malang.

You Might Also Like

0 komentar