Memperbaiki Janji

December 03, 2018

"Jangan mudah memutuskan sesuatu ketika sedang marah,
dan jangan mudah berjanji ketika sedang bahagia"

source: unsplash.com (@tanjaheffner)
Sebuah ungkapan yang mungkin begitu familiar di telinga kita. Saya belajar banyak hari ini, dari kalimat sesederhana itu, yang menyadarkan tentang janji. Perjumpaan yang jarang dengan berbagai orang, tak dapat dielakkan untuk kita ingin dan ingin terus bertemu dengan mereka. Terlebih sosoknya yang mampu membangkitkan diri untuk terus berusaha menjadi sebaik-baik hamba. Yakni, yang bermanfaat bagi orang lain. Tak jarang kita merasa mendapat energi baru dari hasil perjumpaan dengan orang-orang tertentu yang tak lelah menyeru pada kebaikan.

Seringkali perjumpaan-perjumpaan singkat itu mengantarkan kita pada ungkapan-ungkapan,
"yuk kapan-kapan ketemu lagi"
"yuk pergi ke Kota X"
dan yuk yuk yang lain tanpa ada intensi untuk benar-benar melakukannya. "abang-abang lambe", kalau kata orang Jawa. Bahkan, dengan tanpa perjumpaan itu pun bisa kita terseret pada bualan ungkapan-ungkapan tersebut via chat.

Dicatat sebagai janji yang harus ditunaikan. Pelajaran yang saya dapat adalah, kemampuan menahan diri untuk mengontrol kalimat yang keluar ketika berkomunikasi dengan orang lain. Kalimat-kalimat tersebut memang sederhana, tapi tanggung jawab untuk menunaikannya juga terkadang membuat kita (ter)kategorikan sebagai teman yang lalai.

Mungkin kita hanya berpikir singkat ketika berucap. Hanya ingin merealisasikan apa itu silaturrahim dengan segala manfaat di dalamnya. Tanpa kita sadari, bahwa ada banyak tantangan untuk itu, dari segi materi atau waktu, dan tantangan-tantangan yang lain.

Kemarin sore, secara singkat saya memposting di story tentang janji-janji atau hutang yang pernah saya lontarkan kala bertemu teman atau sahabat. Ternyata lumayan banyak juga yang belum tertunaikan.

Maka, bagi temen-temen yang sekiranya pernah saya janjikan sesuatu, tagihlah. Sekiranya saya mampu, insyaAllah segera saya tunaikan. Tapi, jika saya tidak mampu, semoga kemurahan hati kalian memaafkan saya, dibalas kebaikan berkali lipat oleh yang menggerakkan hati kalian untuk memaafkan.

You Might Also Like

0 komentar