Bye Kosan 57B

February 07, 2019

picture: unsplash

Dua hari yang lalu, setelah berpikir matang-matang dari hasil kontemplasi dan diskusi sana sini -dengan adik dan ibu-, saya dan adik memutuskan untuk pindah kos. Setelah tiga setengah tahun lebih menetap di tempat sebelumnya. Di sebuah keluarga yang disitu, saya bisa merasakan betul bagaimana indahnya perbedaan tanpa pernah menyentil satu sama lain. Keluarga oma dan kakung yang sudah sedemikian baik menampung saya selama di perantauan. Di sebuah gang kecil, salah satu sudut kamarnya, menjadi saksi akan banyak hal yang saya alami sebagai proses saya bertumbuh.

Sebenarnya, wacana pindah kos ini sudah sejak lama kami (saya dan adik) lempar. Tapi, selalu gagal karena satu dan lain hal. Hingga akhirnya, dua hari yang lalu itu semua terealisasi. Satu hal yang benar-benar menggelitik hati adalah saat-saat berpamitan dengan oma. Karena saya orangnya rada mellow, maka adiklah yang banyak ngobrol ke oma saat itu. As you know, ngomong ketika butiran air sudah di ujung mata, akan memperparah keadaan dan saya nggak mau nangis di depan oma. Akhirnya, saya cuma bilang beberapa kalimat dan pamitan. Setelah berpamitan, saya dan adik mulai mindahin barang dari kosan lama, Karang Menjangan ke tempat baru. Tempat yang nantinya akan menjadi saksi penyelesaian skripsi saya.

Di tengah perjalanan, saya memikirkan bahwa mungkin ini saatnya saya untuk menanggalkan sekian banyak kenyamanan yang selama ini saya dapatkan di kosan lama. Wifi, bebas jam malam, tempat di lantai satu dan riuhnya pasar Karang Menjangan, sehingga saya tidak perlu jauh-jauh ketika perut sudah mulai lapar atau hanya sekedar pemenuhan kebutuhan yang lain, tempat cetak misalnya. Mungkin ini juga saatnya, apa yang menjadi tema tahun ini saya, sedikit demi sedikit Allah kabulkan (see this). Hal lain juga meyakinkan saya bahwa, memang segala kenyamanan itu nggak kekal dan kita harus berani untuk keluar dari zona itu. Dan saya percaya, Allah sudah membuat skenario ini sedemikian rupa hingga sekarang, ketika menulis ini, saya sedang duduk di meja kamar baru saya.

AM,
Yours.

You Might Also Like

0 komentar